6 Okt 2017

7 Tanda Janin Bermasalah Yang Perlu Diketahui




Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga janin agar tetap selalu sehat, misalnya dengan membatasi kegiatan yang membuat lelah, memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, dan rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Meskipun terkadang semua hal tersebut terasa berat, namun Ibu harus melakukannya demi janin yang ada dalam kandungan.


Namun, selain dari yang telah disebutkan di atas, sebenarnya ada satu hal lagi yang juga harus Ibu pahami, yaitu tanda janin mengalami masalah seperti berikut ini:

1. Gawat janin (Fetal distress)
Gawat janin adalah kondisi di mana janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup saat berada dalam kandungan. Bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti masalah tali pusat, infeksi rahim, tekanan darah tinggi, dan beberapa hal lain. Masalah ini ditandai dengan gerakan janin yang cenderung pasif, detak jantung lebih pelan dari normal, warna air ketuban keruh.

2. Tali pusat tersimpul
Masalaah pada tali pusat ini menyebabkan janin tidak bisa mendapatkan nutrisi dan oksigen dalam jumlah yang cukup.  Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya hal ini, yaitu tali pusat yang terlalu pendek, air ketuban terlalu banyak, Ibu merokok, dan mengalami stres. Gejala yang dirasakan saat masalah ini terjadi yaitu gerakan bayi yang berkurang.

3. Kehamilan kosong
Kehamilan kosong atau yang lebih dikenal dengan janin tidak berkembang adalah kondisi di mana kehamilan tidak mengandung embrio di dalamnya. Hal ini bisa terjadi akibat adanya kelainan kromosom pada fetus yang sedang berkembang, kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik, atau pembelahan sel telur yang kurang sempurna. Gejala terjadinya ini adalah tidak adanya perkembangan pada janin, kram perut, dan munculnya flek.

4. Leher terlilit tali pusat
Leher yang terlilit tali pusat adalah kasus yang wajar terjadi pada janin. Meskipun begitu bukan berarti hal ini bisa dibiarkan karena dapat berakibat fatal. Apalagi jika masalah ini terjadi pada proses persalinan, akan menimbulkan efek kontraksi yang berbahaya. Gejalanya adalah hilangnya gerakan janin yang terjadi secara mendadak atau sebaliknya, janin menjadi hiperaktif.

5. Preeklampsia
Preeklampsia adalah masalah yang terjadi pada bagian plasenta dan membuat aliran darah ke janin menjadi terganggu. Gejala yang ditimbulkan yaitu tekanan darah tinggi, pandangan kabur, dan sensiti terhadap cahaya.

6. Air ketuban kering
Air ketuban sangat penting untuk proses perkembangan janin. Ketika air ketuban kering, maka bayi tidak akan mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen sehingga berisiko mengalami keguguran. Ibu akan bisa mengetahui ketika air ketuban pecah, namun jika kering akibat gangguan produksi maka tidak ada gejala yang ditimbulkan.

7. Kelainan kongenital
Kelainan kongenital adalah kelainan yang terjadi pada masa perkembangan janin sebelum kelahiran. Kelainan ini bisa berupa kelainan struktur atau fungsi anggota tubuh pada janin. Tidak ada gejala pada masalah janin ini, namun jika Ibu memiliki faktor risiko yang menyebabkan janin mengalami masalah ini wajib untuk lebih memperhatikan kondisi janin dan rutin melakukan pemeriksaan. Beberapa faktor risiko yang dimaksud yaitu gen, adanya senyawa kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi Ibu, infeksi, dan malnutrisi.

Memahami gejala janin bermasalah ini sangat penting sebagai langkah waspada terhadap penyebab keguguran. Dengan mendapatkan penanganan yang tepat diharapkan janin akan dapat berkembang dengan baik dan kehamilan dapat berjalan lancar. (Vita)

0 comments:

Posting Komentar

Share