19 Jul 2018

Hipertensi dan Hipotensi, Mana yang Lebih Berbahaya?




Ketidaknormalan pada tekanan darah, bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Meskipun Anda sudah memiliki polis asuransi jiwa yang akan menjamin keuangan ahli waris Anda, pastinya Anda tetap tidak ingin terjadi sesuatu pada diri Anda, kan? Sebab itulah, penting untuk mengecek tekanan darah secara berkala, khususnya bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit hipertensi atau hipotensi.

Mungkin beberapa dari Anda sudah sering mendengar kedua istilah penyakit tersebut, tetapi apa Anda telah memahaminya? Sebelum kita membahas lebih lanjut, ada baiknya jika kita bahas singkat apa itu tekanan darah dan jenisnya terlebih dahulu. Tekanan darah adalah ukuran kekuatan jantung memompa darah ke seluruh tubuh dan dinyatakan dalam mmHg. Pada saat dilakukan pengecekan, akan diketahui tekanan darah atas (sistolik) dan bawah (diastolik). Tekanan darah atas yaitu tekanan di arteri pada saat jantung sedang berdetak atau aktif memompa darah. Sementara tekanan darah bawah adalah tekanan di arteri pada saat jantung dalam kondisi rileks atau beristirahat.

Dalam kondisi normal, tekanan darah atas biasanya berada pada angka 90-120 mmHg dan tekanan darah bawah berada pada angka 60-90 mmHg. Namun, ketika tekanan darah atas dan bawah berada pada angka di atas 140/90 mmHg, maka orang tersebut akan dinyatakan mengalami hipertensi. Dan seseorang akan dikatakan mengalami hipotensi ketika tekanan darah atas dan bawah berada di angka 90/60 mmHg.

Lalu, di antara kedua penyakit tersebut, manakah yang lebih berbahaya?
Menurut situs tanyadok, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa hipertensi lebih berbahaya dibanddingkan dengan hipotensi. Bahkan, dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa seseorang dengan tekanan darah rendah atau hipotensi memiliki harapan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang dengan tekanan darah normal. Hal ini didukung juga dengan penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang dengan kondisi hipotensi sejak kecil akan lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak.

Akan tetapi, bukan berarti hipotensi tidak berbahaya. Kondisi tersebut hanya berlaku pada Anda yang memang telah memiliki tekanan darah rendah sejak kecil. Artinya, jika hipotensi baru terjadi pada Anda saat sudah dewasa, maka hal ini patut diwaspadai dan harus segera diatasi dengan cara yang tepat. Sebab, tekanan darah yang terlalu rendah menandakan lemahnya kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan kekurangan nutrisi dan oksigen yang ada dalam darah. Jika hal ini berlangsung lama, maka dapat menyebabkan kematian sel.

Jadi, bisa dikatakan keduanya memiliki bahayanya masing-masing, dan tidak boleh diabaikan begitu saja. (Vita)

0 comments:

Posting Komentar

Share